PANGKEP-Tim dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) gelar Forum discussion (FGD) bersama Bupati Kabupaten Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL) dan kelompok petani garam.

Baca juga : JICA Tinjau Lokasi proyek Silvofishery di Kabupaten Pangkep

Usai bertemu Bupati dan FGD bersama petani garam, tim Bappenas meninjau lokasi tambak garam.

Kordinator Bidang produktivitas UKM Bappenas, Elginayanti menerangkan, pemerintah pusat mempunyai pengelolaan terpadu UMKM tergantung komuditas unggulan daerah.

“Kabupaten Pangkep, mengajukan garam sebagai komiditi unggulan. Sehingga Bappenas ingin memastikan kesiapan Pangkep dari hulu hingga hilir untuk dijadikan major project pengelolaan terpadu UMKM khususnya garam,” jelasnya, selasa (28/6/2022).

Lebih lanjut dijelaskan, permintaan garam sangat besar, sehingga dibutuhkan peningkatan kapasitas produksi. Diperlukan rumah produksi bersama dan peralatan agar menghasilkan garam yang lebih bersih dan siap dipasarkan.

Berdasarkan hasil diskusi bersama petani garam, mereka masih mengandalkan alam dan juga permasalahan harga. Namun, hal itu katanya bisa disiasati dengan peralatan yang bisa beradaptasi dengan alam. Sehingga petani tetap bisa berproduksi tanpa harus tergantung alam.

“Kita sudah melakukan pemetaan permasalahan terkait pengembangan garam. Kita juga sudah berdiskusi dengan OPD, apa saja yang bisa dakukan untuk mengatasi persoalan di lapangan. Kita juga akan diskusi dengen kementerian terkait, program apa saja yang bisa dilakukan dalam pelaksanaan major project ini,” sambungnya.

Bupati Pangkep Muhammad Yusran Lalogau (MYL) mengatakan, Pemkab Pangkep menyambut baik program ini dan berharap bisa berjalan di Pangkep.

Pangkep merupakan daerah pesisir yang siap menopang kebutuhan garam bukan hanya d Sulsel tapi juga di Indonesia.

“Bersama petambak kita akan kembangkan garam di Pangkep. Insyaallah bisa menjadi salah satu garam ekspor Indonesia. Kita harapkan, daerah bisa mensuport pemerintah provinsi dan pusat soal garam,” katanya.